PENDEKATAN
INFORMASI DALAM KEBERMANFAATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Akuntansi telah menyatakan
bahwa harga pasar saham memang merespon informasi akuntansi. Bukti kuat pertama
dari reaksi pasar saham pada pengumuman laba disediakan oleh penelitian Ball
dan Brown pada tahun 1968. Sejak itu telah banyak penelitian empiris telah
mendokumentasikan berbagai aspek dari respon pasar saham.
Tanpa keputusan beli/jual saham,
tidak akan ada volume perdagangan atau pergerakan harga saham. Informasi
akuntansi dikatakan bermanfaat bila informasi ini mengarahkan para investor
untuk merubah keyakinan dan tindakan mereka. Selanjutnya tingkat kebermanfaatan
untuk para investor dapat diukur melalui peningkatan volume atau perubahan
harga mengikuti informasi yang dikeluarkan.
Persamaan dari
kebermanfaatan isi informasi akuntansi disebut Pendekatan Informasi untuk kebermanfaatan pengambilan keputusan
dari pelaporan keuangan, suatu pendekatan yang mendominasi teori akuntansi
keuangan dan penelitian sejak 1968. Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
riset-riset empiris telah menunjukkan bahwa paling tidak sebagian dari
informasi akuntansi dipersepsikan bermanfaat. Selanjutnya, pendekatan informasi
menegaskan bahwa riset-riset empiris dapat membantu akuntan untuk lebih
meningkatkan kebermanfaatan informasi dengan membiarkan respon pasar
menunjukkan informasi kepada mereka bukan dinilai oleh investor.
- RINGKASAN PERMASALAHAN
DALAM PENELITIAN
Reasons
for Market Response
Mengapa kita memprediksi
bahwa harga pasar saham suatu perusahaan akan merespon informasi laporan
keuangan perusahaan tersebut. Alasannya adalah :
- Investor
telah memiliki keyakinan awal mengenai performance suatu perusahaan,
terkait dengan deviden, arus kas dan atau laba, yang mempengaruhi
ekspektasi return dan resiko saham perusahaan.
- Pada
saat perusahaan mengeluarkan informasi tentang laba bersih tahunan,
investor tertentu akan memutuskan untuk menggali informasi lebih dalam
dengan menghitung angka-angka laba tersebut. Contoh : bila laba bersih
tinggi, atau lebih tinggi dari harapan investor maka hal ini adalah
informasi bagus. Demikian sebaliknya.
- Investor
yang merubah keyakinan awalnya mengenai predisi performance suatu saham
akan meningkatkan pembelian saham perusahaan pada harga pasar sekarang.
- Kita
akan berharap untuk mengamati peningkatan volume saham yang diperdagangkan
saat perusahaan melaporkan laba bersihnya.
Beaver (1968) melalui suatu
penelitian klasik menguji Reaksi volume transaksi perdagangan saham. Beaver
menemukan suatu peningkatan yang dramatis dalam volume perdagangan pada minggu
pelepasan informasi pengumuman laba. Reaksi harga pasar dapat menyediakan suatu
pengujian yang kuat atas kebermanfaatan pengambilan keputusan dibandingkan
reaksi volume saham.
Finding
the Market Response
1.
Teori
efisiensi pasar menegaskan bahwa pasar akan bereaksi cepat terhadap informasi
yang baru dikeluarkan. Sehingga penting untuk mengetahui kapan suatu laporan
laba bersih akan diketahui oleh publik.
2.
Berita
bagus atau berita buruk dalam laporan laba bersih biasanya dievaluasi secara
relatif terhadap apa yang menjadi harapan investor. Berita bagus akan memicu
perubahan / revisi keyakinan investor terhadap performance perusahaan.
3.
Selalu
saja terdapat event yang mempengaruhi harga dan volume saham. Artinya suatu
respon pasar terhadap pengumuman laba sangat sulit ditemukan.
Separating
Market-Wide and Firm-Specific Factors
Persamaan model pasar:
Rjt
= αj + βjRMt + єjt
Para
peneliti akan memperoleh data yang lalu pada Rjt dan RMt
dan menggunakan analisis regresi untuk menentukan koefisien model. Misalnya ini
menghasilkan αj = 0,0001 dan βj 0,080.
Comparing
Returns and Income
Peneliti empris dapat sekarang membandingkan
keuntungan saham menyimpang pada hari 0 seperti dihitung diatas dengan komponen
tak terduga dari pendapatan net terlapor terbaru dari perusahaan. Jika
pendapatan net tak terduga ini adalah “berita baik” (yaitu, pendapatan net tak
terduga yang positif) kemudian, diberikan efisiensi pasar keamanan, keuntungan
menyimpang positif merupakan bukti bahwa investor rata-rata bereaksi
bermacam-macam terhadap berita baik tak terduga pada pendapatan. Garis yang
sama dari alasan terlaksana jika pengumuman pendapatan terbaru adalah berita
buruk.
- THE BALL AND BROWN
STUDY
Pada tahun 1968, Ball dan
Brown menjadi orang pertama yang menemukan bukti ilmiah bahwa return saham
perusahaan merespon isi informasi dalam laporan keuangan perusahaan. Tipe
penelitian ini disebut Event Study, karena penelitian ini mempelajari reaksi
pasar saham atas suatu even khusus, dalam penelitian itu kasusnya adalah
pengumuman laba bersih tahunan suatu perusahaan.
Salah satu hasil terpenting
dari penelitian Ball dan Brown adalah bahwa penelitian itu telah membuka
pembahasan isu-isu kebermanfaatan informasi.
BB meneliti sampel dari
261 perusahaan Bursa Efek New York (NYSE) selama sembilan tahun sejak 1957
sampai 1965. Mereka berkonsentrasi pada isi informasi pendapatan, pada eksklusi
komponen pernyataan finansial informatif secara potensial yang lain seperti
struktur likuiditas dan modal. Satu alasan untuk ini, seperti disebutkan
sebelumnya, adalah pendaptan untuk perusahaan NYSE diumumkan secara tipikal
dalam media sebelumnya pada peluncuran aktual laporan tahunan supaya relatif
mudah untuk menentukan saat informasi pertama tersedia secara publik.
Tugas pertama BB adalah untuk mengukur isi informasi
pendapatan, yaitu, apakah pendapatan terlapor lebih besar daripada apa yang
diharapkan pasar (GN), atau kurang dari yang diharapkan (BN). Tentu saja, ini
membutuhkan wakil untuk harapan pasar. Satu wakil yang mereka gunakan adalah
pendapatan aktual tahun lalu, dari yang mengikuti bahwa pendaptan tak terduga
adalah hanya perubahan pendapatan. Jadi, perusahaan dengan pendapatan lebih
tinggi daripada tahun lalu diklasifikasikan sebagai GN, dan sebaliknya.
C.
TINGKAT-TINGKAT
PENGHASILAN VERSUS PERUBAHAN-PERUBAHAN PENGHASILAN
Mengingat
bahwa BB mendefinisikan muatan informasi penghasilan dengan perbedaan antara
yang sebenarnya dan yang diharapkan, di mana penghasilan-penghasilan yang
diharapkan diperkirakan sebagai penghasilan sebenarnya tahun lalu. Alasan untuk
bekerja dengan penghasilan-penghasilan yang tak diharapkan.
D. HASIL-HASIL STUDI BB
Pada perbandingan
perubahan-perubahan penghasilan-penghasilan yang tidak diharapkan dengan
pengembalian-pengembalian sekuritas abnormal, BCW menemukan bahwa makin besar
perubahan pada penghasilan-penghasilan yang tidak diharapkan, makin besar
respon pasar sekuritas. Hasil ini sesuai dengan CAPM dan dengan pendekatan kegunaan
keputusan, karena makin besar perubahan-perubahan penghasilan-penghasilan yang
tidak diharapkan makin banyak investor yang akan memperbaiki ke atas
perkiraan-perkiraan mereka tentang kekuatan penghasilan perusahaan yang akan
datang dan pengembalian-pengembalian yang dihasilkan dari investasi mereka,
hal-hal lain sama.
Juga, sejak tahun 1968, para
peneliti akuntansi telah mempelajari respon pasar terhadap pendapatan bersih di
bursa-bursa efek lain, di negara-negara lain, dan untuk laporan-laporan penghasilan
tiap kuartal, dengan hasil-hasil serupa. Pendekatan tersebut telah digunakan
untuk mempelajari respon pasar terhadap informasi yang terdapat dalam
standar-standar akuntansi baru, perubahan-perubahan auditor, dll. Di sini,
bagaimanapun juga, kita akan berkonsentrasi pada apa yang mungkin merupakan
perluasan BB yang terpenting, koefisien-koefisien respon
penghasilan-penghasilan. Macam penelitian ini mengajukan suatu pertanyaan yang
berbeda dari BCW, yaitu, untuk suatu jumlah tertentu
dari penghasilan-penghasilan yang tidak diharapkan, apakah respon pasar
sekuritas lebih besar untuk beberapa perusahaan daripada untuk yang lain?
- EARNING RESPONSE
COEFFICIENTS
Mengapa pasar saham akan
memberi respon lebih kuat terhadap berita baik/berita buruk atas laba untuk
satu perusahaan dan tidak untuk perusahaan lain? Bila jawaban dari pertanyaan
ini dapat dijawab maka para akuntan akan dapat meningkatkan pemahaman mereka
tentang bagaimana informasi akuntansi bermanfaat bagi investor.
Konsekuensinya satu arahan
yang paling penting adalah penelitian empiris akuntansi keuangan yang mengikuti
Brown dan Ball telah mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai macam respon
pasar yang berbeda terhadap informasi laba. Hal ini disebut penelitian earning response coefficient
(ERC).
ERC mengukur peningkatan
abnormal return saham dalam merespon komponen yang tidak diharapkan dalam
pengumuman laba perusahaan yang mengeluarkan saham.
Berbagai macam respon pasar
yang berbeda disebabkan oleh beberapa hal berikut :
- Beta
- Struktur
Modal
- Kualitas
Earning
- Pertumbuhan
kesempatan
- Kesamaan
dalam harapan investor
- Nilai
informasi dari Harga saham
Mengapa para akuntan
seharusnya memperhatikan respon pasar terhadap informasi akuntansi keuangan
adalah karena pemahaman yang berkembang mengenai respon pasar mengarahkan bahwa
respon pasar dapat lebih meningkatkan kegunaan pengambilan keputusan atas
laporan keuangan.
F.
IMPLIKASI
PENELITIAN ERC
Pada dasarnya, alasannya adalah
bahwa pemahaman yang membaik tentang respon pasar menunjukkan cara-cara bahwa
mereka dapat memperbaiki lebih lanjut kegunaan keputusan laporan-laporan
keuangan. keadaan terus-menerus dan kualitas penghasilan-penghasilan untuk ERC
berarti bahwa penyingkapan komponen-komponen
pendapatan bersih adalah berguna bagi para investor.
BAB 6 SCOOT
PENDEKATAN PENGUKURAN
KEBERMANFAATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Definisi pendekatan
pengukuran
Perspektif pengukuran (measurement perspective) terhadap pelaporan
keuangan adalah suatu pendekatan yang menuntut akuntan untuk melaksanakan
tanggungjawab memasukkan nilai wajar terhadap laporan keuangan pokok, dengan
reliabilitas yang masih rasional, yang berarti meningkatnya tanggungjawab
akuntan untuk membantu investor dalam memprediksi kinerja masa depan
perusahaan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan relevansi laporan keuangan, tetapi
jangan meninggalkan reliabilitasnya dalam rangka membantu investor mengambil
keputusan.
Measurement perspective dapat meningkatkan earnings quality dengan
semakin relevannya informasi akuntansi. Apabila informasi akuntansi semakin
relevan, maka reaksi investor terhadap informasi tersebut akan semakin besar.
Namun demikian, measurement perspective juga dibatasi oleh reliabilitas.
Metode fair value yang dapat dimasukkan dalam laporan keuangan pokok adalah
metode yang tidak mengakibatkan menurunnya reliabilitas laporan keuangan
tersebut.
Measurement perspective berusaha untuk meningkatkan relevansi informasi
akuntansi. Akuntan mengambil tanggungjawab untuk membantu investor dengan cara
menggunakan pengukuran fair value terhadap laporan keuangan pokok. Akan tetapi,
sesuai dengan SFAC 2 menyatakan bahwa ada dua kualitas informasi pokok, yaitu
relevansi dan reliabilitas, yang harus dijaga keseimbangannya.
Apabila hanya memperhatikan relevansi, maka reliabilitas akan berkurang
dan menyebabkan laporan keuangan tidak bisa diaudit. Akuntan publik yang
merupakan ujung tombak profesi akuntansi tidak lagi bisa berjalan karena
laporan keuangan tidak bisa diaudit. Karena itu, batasan measurement
perspective adalah berusaha untuk menggunakan pengukuran yang berorientasi pada
fair value terhadap laporan keuangan pokok asalkan kualitas reliabilitas
laporan keuangan pokok tersebut tidak berkurang.
- Apakah
Pasar Saham Efisien Sepenuhnya?
- Teory Prospek
Kahneman dan
Tversky (1979) menyajikan bukti empiris terjadinya pelanggaran aksioma EUT
(Expected Utility Theory). Berdasarkan aksioma EUT, dalam kondisi
ketidakpastian, orang akan memilih pilihan yang menghasilkan expected utility
terbesar. Mereka menamainya teori prospek (prospect theory).
Teori prospek
adalah teori yang menjelaskan bagaimana seseorang mengambil keputusan dalam
kondisi tidak pasti. Substansi teori prospek adalah proses pembuatan keputusan
individual yang berlawanan dengan pembentukan harga yang biasa terjadi di ilmu
ekonomi.
Aksioma-aksioma
dalam teori prospek (PT) meliputi:
è Reference point.
•
PT.
Orang menentukan laba atau rugi berdasarkan reference point, bukan nilai
absolut laba atau rugi tersebut. Utilitas adalah fungsi dari laba atau rugi
relatif terhadap benchmark (reference point).
•
EUT.
Orang menentukan laba atau rugi berdasarkan nilai absolut kekayaan. Utilitas
adalah fungsi dari nilai kekayaan absolut (tidak ada reference point).
è Utility function.
•
PT.
Dalam domain laba, orang risk averse; dalam domain rugi, orang risk seeking.
Fungsi utilitas adalah cekung pada domain laba dan cembung pada domain rugi.
•
EUT.
Orang diasumsikan selalu bersikap risk averse. Fungsi utilitas adalah cembung
baik pada domain laba maupun pada domain rugi
è Loss aversion
•
PT.
Loss aversion adalah tendensi orang lebih mengutamakan menghindari rugi
daripada memperoleh laba. Rugi memiliki kekuatan (power) psikologis sebanyak
dua kali lipat daripada laba. Overweight terhadap rugi dan underweight terhadap
laba. Berubah 1% dari 2% ke 3% lebih bernilai besar daripada berubah 1% dari
30% ke 31% (diminishing sensitivity).
•
EUT.
Laba atau rugi tidak dapat didefinisikan karena teori ini tidak memiliki
reference point untuk mengukur laba atau rugi tersebut.
- Apakah Beta Mati?
Beta adalah
pengukur volatilitas return suatu sekuritas terhadap return pasar. Beta
menggambarkan besarnya perubahan harga suatu saham tertentu dibandingkan dengan
perubahan harga pasar.
Beta pasar
diestimasi dengan menggunakan return historis sekuritas dan pasar, misalnya 200
hari untuk return harian. Beta pasar dapat diestimasi dengan CAPM.
Beta
merupakan konsep yang penting dalam akuntansi keuangan karena beta merupakan pengukur risiko
sistematis suatu sekuritas terhadap risiko pasar.
Risiko
sistematis adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi melalui portofolio.
Risiko ini menggambarkan faktor ekonomi secara keseluruhan yang mempengaruhi
semua sekuritas yang ada.
Apabila
fluktuasi return suatu sekuritas mengikuti fluktuasi return pasar, maka beta
sekuritas tersebut bernilai 1. Beta bernilai 1 berarti bahwa risiko sistematis
suatu saham sama dengan risiko pasar.
Fama
dan French, meneliti pasar modal USA untuk periode 1963-1990, menemukan bahwa
beta memiliki sedikit kemampuan untuk menjelaskan keuntungan sekuritas. Mereka
menemukan bahwa book-to-market ratio dan ukuran perusahaan (firm size) lebih
signifikan menjelaskan keuntungan sekuritas.
Daripada melihat
beta, lebih baik
melihat book-to-market ratio dan ukuran perusahaan sebagai ukuran risiko.
Risiko akan meningkat dengan meningkatkanya book-to-marke ratio dan menurun
dengan semakin besarnya ukuran perusahaan.
Hasil
penelitian Fama dan French ini menjadikan beta “mati.”
- Anomali Efisiensi Pasar
Apabila harga
tidak bereaksi cepat terhadap informasi baru tetapi membutuhkan waktu lebih
lama, maka keuntungan abnormal dapat terjadi.
Berbagai
anomali pasar modal efisien:
•
Teori
prospek
•
Post-Announcement Drift
•
Rasio
Keuangan
•
Akrual
Dalam membahas pengujian pasar
efisien, maka harus juga membahas tentang adanya ketidak-teraturan (anomali)
yang ada yang terkait dengan hipotesis pasar efisien. Anomali di sini adalah
salah satu bentuk dari fenomena yang ada di pasar. Pada anomali ditemukan
hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa pasar efisien
benar-benar ada. Artinya, suatu peristiwa (event) dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh abnormal return. Dengan kata lain seorang investor
dimungkinkan untuk memperoleh abnormal return dengan mengandalkan suatu
perisitiwa tertentu.
Anomali yang ada, tidak hanya
ditemukan pada satu jenis bentuk pasar efisien saja, tetapi ditemukan pada
bentuk pasar efisien yang lain. Artinya, bukti empiris adanya anomali di pasar
modal muncul pada semua bentuk pasar efisien, walaupun kebanyakan ditemukan
pada bentuk efisien semi-kuat (semi strong). Pengujian berbasis ada
tidaknya anomali menggunakan model pendekatan uji ke belakang (back
tested method). Pada model pendekatan
ini peneliti melakukan pengujian untuk menjawab pertanyaan bagaimana harga
historis (hystorical price data) bergerak (berubah) sebagai konsekuensi
dari adanya kejadian atau pengamatan. Untuk kuatnya suatu pernyataan atau bukti
akan adanya anomali pasar, perlu adanya dukungan yang tidak sedikit. Artinya,
beberapa penelitian harus memiliki kesimpulan yang tidak jauh berbeda satu sama
lain.
Dalam teori keuangan, dikenal
sedikitnya empat macam anomali pasar. Keempat anomali tersebut adalah anomali
perusahaan (firm anomalies), anomali musiman (seasonal anomalies),
anomali peristiwa atau kejadian (event anomalies), dan anomali akuntansi
(accounting anomalies).
- Alasan
Lain yang Mendukung Pendekatan Pengukuran
Mengapa measurement perspective mengusulkan untuk
memasukkan informasi yang bernilai lebih relevan (more value-relevant
information) dalam laporan keuangan pokok, padahal teori pasar modal efisien
berimplikasi bahwa catatan kaki dan pengungkapan lain sudah cukup?
Berdasarkan information perspective, historical cost
digunakan sebagai basis akuntansi dan mengandalkan pengungkapan penuh untuk
meningkatkan manfaat informasi akuntansi bagi investor. Bentuk pengungkapan
tidak penting, yang penting adalah bahwa diasumsikan banyak rational investor
dan informed investor yang bereaksi cepat terhadap informasi akuntansi. Riset empiris
tentang efisiensi pasar modal telah mengkonfirmasi bahwa setidaknya informasi
laba bermanfaat bagi pasar.
Akan tetapi, ada berbagai pertanyaan berkaitan
dengan information pespective, seperti (1) laba hanya direaksi oleh pasar
sebesar 2% - 5%, (2) pasar modal mungkin tidak seefisien yang diduga, dan (3)
tuntutan tanggungjawab hukum oleh masyarakat terhadap akuntan meningkat. Ketiga
alasan tersebut mendasari adanya kemungkinan bahwa measurement perspective
dapat meningkatkan relevansi informasi akuntansi tanpa mengabaikan reliabilitas
informasi akuntansi tersebut.
Dari sisi riset empiris, informasi laba hanya mampu
menjelaskan sangat kecil tentang harga sekuritas. Lev (1989) menemukan bahwa
respon pasar terhadap berita baik atau berita buruk tentang earnings sangat
kecil. Variabilitas keuntungan abnormal dalam narrow window hanya 2% sampai 5%
yang dijelaskan oleh informasi earnings, sisanya diakibatkan oleh faktor lain
selain perubahan earnings.
Menurut Lev, rendahnya respon pasar terhadap
earnings disebabkan oleh earnings quality yang rendah. Collins, Kothari, Shanken,
dan Sloan (1994) menyatakan bahwa rendahnya reaksi pasar terhadap informasi
laba disebabkan oleh keterlambatan historical cost; yaitu historical cost
menunggu terlalu lama untuk mengakui suatu kejadian yang relevan. Hal ini
menuntut perlunya perbaikan earnings quality dengan pengenalan perspektif
pengukuran terhadap laporan keuangan.
- Ohlson’s
Surplus Bersih Teory
Dari sisi teori pasar modal
efisien, pasar modal mungkin tidak efisien seperti dalam
teori efisiensi pasar modal. Investor memerlukan bantuan bagaimana implikasi
informasi akuntansi terhadap prediksi keuntungan masa depan.
Hal ini diperkuat oleh Ohlson’s clean surplus theory
yang menekankan bahwa peran utama laporan keuangan adalah dalam penentuan nilai
perusahaan, bukan perspektif informasi di mana laporan keuangan sebagai salah
satu sumber informasi. Teori ini menuntut ke arah perspektif pengukuran
- Auditor
Legal Liability
Akuntan menghadapi risiko tuntutan hukum yang
lebih besar apabila aktiva tetap dinyatakan terlalu tinggi dibandingkan apabila
aktiva tetap dinyatakan terlalu rendah. Hal ini sesuai dengan prinsip
konservatisme. Pengungkapan terhadap risiko (value at risk) juga berorientasi
pada measurement perspective. Dalam hal ini, perusahaan (bukan investor)
menyiapkan penilaian tentang risiko karena perusahaan lebih mengerti risiko
yang mereka hadapi daripada investor. Pengungkapan risiko ini memiliki potensi
yang besar dalam decision usefulness.
Akuntan dapat memproteksi diri dengan penggunaan
measurement perspective dengan mengadopsi fair value seperti mark-to-market.
Akuntan dapat secara eksplisit menjawab tuntutan hukum masyarakat dengan
mengatakan bahwa laporan keuangan telah mengantisipasi perubahan nilai
instrumen keuangan apakah akan mengarah ke kelangsungan hidup atau ke kebangkrutan.
Dalam hal ini estimasi dan judgment banyak digunakan. Karena itu, akuntan dapat
mengadopsi fair value hanya apabila dengan pengukuran tersebut reliabilitas
informasi keuangan tidak berkurang.
Note :
bila tabel tidak tampak, bisa di download di :
http://www.4shared.com/file/Az_tIV6N/Teori_Kebermanfaatan_SCOTT_5_6.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar