BELAJAR AKUNTANSI
Selasa, 19 Juni 2012
Sabtu, 02 Juni 2012
Minggu, 08 April 2012
Pengertian Organisasi
Pengertian Organisasi
Kita lebih mampu
mencapai tujuan dg berorganisasi, Kita mempunya tujuan yg sama sehingga kita berorganisasi
Dalam organisasi yang
paling tinggi adalah “share Value” (=budaya organisasi)
Organisasi sebagai
suatu sistem
Hubungan antara
individual – individual dengan group, Diharapakan dalam individu mucul
expectasi dlm individu. Expectasi dari
segi bisnisnya, sosialnya.
Model Organisasi
1.
Perilaku
2.
struktur
3.
Proses
·
Individual
·
Individual Motivation
Sehubungan
dengan motivasi individu untuk tergabung dalam organisasi
·
Reward and Apprisal
Ini
berhubungan dengan pengaruh. Klu tidak
ada reward atau appraisal maka tdk ada gairah.
Organisasi & Bisnis
·
Fungsional
·
Matriks
·
Geografis
·
Proses
Proses
·
Communication
Org
survival is related to management’s ability to receive, transmite and act on
information
·
Decision Making
The
quality of decision making in an organization depends on selecting proper goals
and identifying means for achieving them.
With good integration of behavioral an structur factors, ,amagement can
increase the probability that hight-quality decision are made.
Efektivitas
Organisasi
Perspektif
mengenai Efektivitas
Tiga
komponen efektivitas
Profit
Efektif’
– Efisien – Ekonomis
Non
Profit
Efektif’
– Efisien – Service Excellent
Effectiveness
:
Achievement of goal (membandingkan
rencana dg realisasi)
Efficiency
The ratio of effective output the
input required to achieve it
Dalam
menetapkan MISI perusahaan mulai mengarah Kuantitatif, missal : tahun 2013
STIESIA akan menduduki peringkat ke 5 sejawa timur.
Jadi
sudah tidak mengarah ke kualitatif.
Causes
of Effectivitas
Souce
: Gibson
Causes Causes Causes
Ability Cohesiveness Environment
Skill Leadership Technologi
Knowledge Structur Strategic
Choice
Atitude Status Structur
Motivation Roles Processes
Stress Norms Culture
Note :
Cohesi Ã
gaya tarik menarik dua benda yang sama
Strategi adalah salah
satu alat untuk mencapai tujuan.
Strategi dalam
pemasaran :Produc, Price, Place, promotion
5 M Kelemahan
Internal kendalikan
Lingkungan Knowledge Kekuatan
Skill
Pengalaman
Elsternal
POL Ancaman
SOS
EK Tidak
bisa
BUDAYA Peluang Dikendalikan
TEKNO
SAINS
5M
dihubungan dengan Resources
Management’s
Contribution to effectiveness
Management performs To coordinate To attain :
The Functions of : the behavior of
Planning Individuals Individual effectiveness
Organizing Groups Groups effectiveness
Leading Organization
Controling
Feedback
Leading
The leading function involves the
manager in close day to day contact with individuals and group
Controlling
The controlling function includes
activities that manager undertake to ensure that actual outcomes are consistent
with planned outcame
Three
ways to think about effectiveness
1.
Goal
approach to effectiveness
Perspective on
effectiveness that emphasizes the central role of goal achievement as a
criterion for assessing effectiveness
2.
System
theory approach to effectiveness
A grouping of
elements that individually establish relationship with each other and that
interact with their environment both as individuals and as a collective
3.
Multiple
constituency approach to effectiveness
Perspective that
emphasizes the relative importance of different group and individuals interest
in an organization
The basic elemen
of a system
Input Proses
Output
Managerial work
and the behavior, structure, and prosesses of organizations
Sources
of Effectiveness
Management
Function
|
Individual
|
Group
|
Organization
|
Planning
|
Objectives
|
Goals
|
Missions
|
Organizing
|
Job design
|
Depertment
bases
|
Integrative
methods
and porses
|
|
Delegated
autoroty
|
Depertment
size
|
|
Leading
|
Person –
centered
Influence
|
Group-centered
influence
|
Entity-centered
influence
|
Controlling
|
Individual
standards of performance
|
Group
standards of performance
|
Organization
standards of performance
|
Elemen
struktur organisasi
Ada
enam elemen kunci
yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika
hendak mendesain struktur, antara lain:
§ Spesialisasi pekerjaan.
Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi
ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
§ Departementalisasi.
Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama.
Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi,
dan pelanggan.
§ Rantai
komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke
eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
§ Rentang
kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara
efisien dan efektif.
§ Sentralisasi
dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan
keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi
adalah lawan dari sentralhsasi.
§ Formalisasi.
Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Desain
organisasi yang umum ==
Struktur sederhana
Struktur sederhana
adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang
rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja,
dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan
dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan
pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah
kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan
dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah
struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil
karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi
berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi
cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.
Birokrasi
Birokrasi adalah
sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang
sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang
sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen
fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan
keputusan yang mengikuti rantai komando.
Kekuatan
utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar
secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang
diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit
fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar
lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan,
tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang
karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada
aturan keputusan terprogram yang mapan.
Struktur matriks
Struktur matriks adalah sebuah
struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan
departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen
periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan
pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah,
universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
Pada
hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi:
fungsional dan produk. Kekuatan
departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis,
yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan
pembagian sumber daya khusus
untuk keseluruhan produk. Kelemahan
terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang
beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak,
memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan
koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan
memenuhi target anggaran. Lebih jauh,
departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan
yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan
kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan
kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik
struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan
komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan -manajer departemen
fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai
komando ganda.
Desain
Struktur Organisasi Modern
Struktur tim
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai
perangkat sentral untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik
utama struktur tim adalah bahwa struktr ini meniadakan kendala-kendala
departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk
menjadi generalis sekaligus spesialis.[4]
Organisasi virtual
Organisasi virtual adalah organisasi
inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis secara detail.
Organisasi Nirbatas
Organisasi
nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando,
memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang
diberdayakan.
Model
desain struktur organisasi
Ada
dua model ekstrem dari desain organisasi.
§ Model
mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang
luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan
sentralisasi.
§ Model
organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan
lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi
yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
§ Model
Piramid,model ini di buat persis sebuah piramida.
§ Model
Horizontal,Model ini dibuat dengan manarik garis lurus secara horizontal dengan
pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya masing-masing
Faktor
penentu struktur organisasi
Sebagian organisasi terstruktur
pada garis yang lebih mekanistis sedangkan sebagian yang lain mengikuti
karakteristik organik. Berikut adalah faktor-faktor utama yang
diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi:
Strategi
Struktur
organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai
sasarannya.[6] Karena sasaran diturunkan dari strategi
organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait
erat tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen
melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu
dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar
kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi
biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk
masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah
strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi
andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan
pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi
dan pemasaran yang
tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah
strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya
setelah viabilitas terbukti.
Ukuran organisasi
Terdapat
banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara
signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi
besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak
spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan
ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat
linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan
kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat
organisasi meluas.
Teknologi
Istilah teknologi mengacu
pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap
organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial,
SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
Lingkungan
Lingkungan sebuah
organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar
organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan
ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan
pemerintah, kelompok-kelompok
tekanan publik, dan sebagainya.
Struktur organisasi
dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu berubah.[6] Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang
relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya,
tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat
ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang
mungkin memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi
lingkungan yang sangat dinamis -peraturan pemerintah cepat berubah dan
memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru,
kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah
terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis
memberi lebih sedikit ketidakpastian bagi paramanajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena
ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah
satu cara untuk mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian
struktur organisasi.
Langganan:
Postingan (Atom)